Agar Doamu Terkabul, Berdoalah pada Waktu Mustajab Ini
Ramenten, Jakarta- Manusia itu makhluk lemah, dan manusia selalu butuh pertolongan Allah untuk menyelesaikan urusannya. Salah satu adab dalam berdoa adalah mencari waktu yang mustajab. Berikut di antaranya...
Sepertiga malam
“Adakah orang yang mau meminta? Maka aku akan memberinya. Adakah orang yang mau berdoa? Maka aku akan mengabulkannya. Adakah orang yang meminta ampunan? Maka aku akan mengampuninya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Antara adzan dan iqomah
Rasulullah ﷺ bersabda, “Doa di antara adzan dan iqomah tidak akan ditolak.” (HR. Abu Dawud dan Al-Tirmidzi).
Ketika turun hujan
"Dua doa yang tidak akan ditolak: Doa ketika azan dan doa ketika ketika turunnya hujan." (HR Al Hakim).
Satu waktu pada hari Jumat
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ menyebutkan tentang hari Jumat, lantas beliau bersabda, “Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ketika terbangun dari tidur pada malam hari
Rasulullah ﷺ bersabda: Siapa yang bangun di malam hari lalu membaca "Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Alhamdulillahi wa subhaanallah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billah. (Artinya, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah dan Mahasuci Allah dan tidak ada ilah kecuali Allah dan Allah Mahabesar dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Dia) (HR Bukhari).
Ketika sujud
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Momentum terdekat seorang hamba dan Tuhannya adalah ketika sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa saat itu,’” (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i).
Ketika meminum air zamzam
Rasulullah ﷺ bersabda “Air zam-zam tergantung orang yang meminumnya.” (HR Ibnu Majah, Ahmad)