Menikmati Roti Fatayer Khas Timur Tengah
Ramenten, Jakarta - Makanan khas Timur Tengah memang cocok untuk orang Indonesia. Ada banyak makanan Timur Tengah yang jadi primadona. Seperti nasi kebuli, nasi mandhi, nasi biryani, sambosa, laham, Baklava, Kanafeh, dan lain sebagainya.
Buat yang rindu Tanah Suci, mencicipi makanan Arab seolah menjadi obat rindu.
Nah pada tulisan kali ini Ramenten mau mengulas makanan yang belum pernah Ramenten coba sebelumnya. Nama makanannya fatayer (fatayyir) atau petaeer adalah pai daging yang bisa diisi dengan bayam, atau keju seperti Feta atau Akkawi. Ini adalah bagian dari masakan Levantine.
Dikutip dari laman wikipedia, masakan Levantine adalah masakan tradisional dari Levant, yang dikenal dalam bahasa Arab dengan sebutan Bilad ash-Sham.
Hidangan tersebut dapat ditemukan di negara-negara modern Yordania, Lebanon, Palestina, Israel, Suriah, dan bagian selatan Turki dekat Adana, Gaziantep, dan Antakya (bekas Vilayet Aleppo) dan utara Irak; masakan Siprus juga memiliki pengaruh Levantine yang kuat.
Konco Ramenten gak perlu jauh-jauh ke Timur Tengah untuk bisa mencicipi Fatayer. Ada banyak resto Arab yang menjual Fatayer, salah satunya Ajwad Resto milik Ustadz Khalid Basalamah.
Berbeda dengan roti maryam atau roti cane, roti Fatayer memiliki kekhasannya sendiri. Hal yang membedakan antara Fatayer dengan roti lain adalah bentuk serta rasanya. Ada beragam bentuk yang fatayer, yaitu segitiga, segi empat, atau gepeng seperti pizza kecil.
Harga fatayer berbentuk segitiga yang dijual Ajwad Resto ini dibanderol Rp20.000 untuk tiga buah roti. Cara makannya seperti makan garlic bread. Oleskan fatayer dengan saos sambal atau cream. Ketika digigit, ada semacam isian daging cincang di dalamnya. Rasanya enak dan lembut. Karena roti tergolong makanan pokok, Fatayer cocok disajikan hangat sebagai menu sarapan pagi. Yuk, coba!
(Sing nulis, Mbak Dian Alfiah)