Mengintip Pulau Terpadat di Timur Indonesia
Terletak di Desa Gontar Baru, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Pulau Bungin dijuluki sebagai pulau terpadat di dunia. Pulau ini dihuni oleh sekitar 900 kepala keluarga atau 3.097 jiwa dengan luas tanah hanya 8.5 hektar.
Bungin sebenarnya berasal dari kata bubungin yang artinya hamparan pasir putih, namun seiring berjalannya waktu orang-orang meyingkat dengan nama Bungin saja.
Pada mulanya, Pulau Bungin merupakan hamparan pasir putih seluas 4x10 meter, namun lambat laun menjadi bertambah luas karena tradisi masyarakat Bungin yang menimbun laut dengan batu-batu dan tanah menjadi tempat tinggal.
Suku Bajo telah mendiami pulau ini sejak lebih dari 200 tahun lalu. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai nelayan ikan tangkap. Masyarakat nelayan disini juga membuat perahunya sendiri untuk melaut.
Pulau Bungin Sumbawa 4
Warga Bungin memiliki ikatan yang erat dengan pulau yang mereka tinggali sehingga penduduknya sangat jarang pergi merantau. Ketiadaan lahan kosong dan penduduknya yang jarang pergi merantau membuat perumahan disana menjadi sangat padat. Sehingga, di dalam satu rumah bisa dihuni oleh 2 sampai 3 kepala keluarga. Saking banyaknya penduduk di pulau ini, garis pantai pun dijadikan lahan untuk rumah penduduk.
Rumah penduduk Bungin adalah rumah panggung. Bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi rumah tersebut berfungsi sebagai tempat menyimpan perahu dibagian bawah rumah panggungnya, terutama yang berada di tepi pulau. Beberapa ibu juga memanfaatkan bagian bawah rumahnya untuk membuka warung.
Pulau Bungin Sumbawa 2
Bukan hanya bisa melihat padatnya penduduk pulau, tetapi Bungin juga menyuguhkan hidangan laut mengonyang lidah melalui resto apung yang ada di pulau ini. Posisi resto apung ini terletak 500 meter sebelah selatan dermaga satu Desa Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, NTB.
Untuk menuju Resto Apung, kita akan dijemput menggunakan kapal motor yang dapat memuat sekitar 10 orang dari Pulau Bungin. Selain dapat diakses melaui Pulau Bungin, resto apung ini juga dapat diakses menggunakan perahu tradisional melalui Labuhan Alas.
Resto apung ini juga menawarkan layanan snorkeling di tujuh titik bawah laut yang dikelilingi oleh ikan-ikan laut serta terumbu karang yang indah.
Sumber: Diolah dari berbagai sumber